MEDIA GAMBAR DIAM ~ Putra Gantiwarno
Selamat datang, terima kasih atas kunjungannya. Salam perdamaian

MEDIA GAMBAR DIAM


Pendahuluan
Gambar Diam merupakan media pembelajaran sederhana, berupa foto, gambar, peta dan sejenisnya. Gambar diam berupa foto dapat kita peroleh dengan memotret objek yang ingin kita jadikan media. Gambar diam berupa gambar, peta dan sejenisnya dapat kita peroleh dengan cara menggambar sendiri atau menjiplak atau dengan cara memanfaatkan gambar yang sudah ada/gambar hasil cetak.

Menggambar sendiri (drawing)
1.  Peralatan yang dibutuhkan.
1) Meja gambar
2)  Pensil yang sesuai, contoh pensil lembut (soft pencil) cocok untuk membuat sketsa gambar, pensil keras (hard pencil) cocok untuk hasil akhir gambar.
Derajat kekerasan pensil :
- Lembut/soft ( 6B, 5B, 4B, 3B )
- Sedang/Medium ( 2B, HB, F, 2H, 3H )
- Keras/Hard ( 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, 9H )
3)  Pena yang sesuai ( yang berujung kecil atau besar, dan tintanya disesuaikan dengan kebutuhan dan bahan kertasnya ).
4)  Penghapus.
Penghapus pensil digunakan yang lembut, dan sebaiknya yang berbentuk batangan atau bulat dan berbentuk seperti pensil. Penghapus tinta digunakan yang permukaannya kasar, namun sebaiknya gunakan cairan koreksi (correction fluid) seperti tip-ex.
5)  Penggaris (lurus dan segitiga)
6)  lempengan elips dan bundar
7)  Jangka
8)  Pewarna
9)  Kertas/karton
10) Kuas
2.  Teknik dasar menggambar
1)  Menggambar manusia
a)  Dengan cara proporsional, yaitu seimbang antara kepala, badan, tangan dan kaki dengan perbandingan tertentu (baca BMP IDIK4403 hlm 1.9  s.d  1.13)
b)  Dengan cara sederhana, yaitu asal telah merepresentasikan suatu bentuk tertentu (baca BMP IDIK4403 hlm 1.7  s.d  1.8).
2)  Menggambar hewan (tidak ada ukuran khusus, hanya dengan banyak berlatih saja)
3)  Menggambar alam, dengan memperhatikan :
a)  Struktur atau bangun, yaitu corak yang terlihat saat kita melihat benda dari kejauhan.
b)  Gambar atau penampilan ruang, yaitu jauh-dekat, terang-gelap, tampak dan tersembunyi.
c)  Komposisi, yaitu letak suatu benda dalam suatu setting atau bidang gambar (kesan jauh, kesan kontras, dan sejenisnya).

Memotong dan menempel (cutting and glueing)
Peralatan yang dibutuhkan : Cutter atau silet atau pisau yang tipis dan tajam (untuk memotong bidang lurus), gunting (untuk memotong bidang lekuk), lem kertas, dan majalah atau koran atau buku atau brosur yang berisi objek yang ingin kita ambil. Kita dapat menulis sendiri bila dibutuhkan keterangan gambar atau dengan menggunakan rugos (huruf gosok) atau ketikan komputer atau menggunting potongan huruf dan menempelnya. Untuk memperbesar huruf bisa digunakan alat proyeksi seperti OHP dan enlarger/projector klise (memproyeksikan huruf pada lembar transparan) dan opaque (memproyeksikan huruf pada kertas biasa).

Memperbesar gambar (enlarging)
Ada 3 macam teknik memperbesar gambar yaitu :
1)  Teknik Pantograf (Pantograph Technique), yaitu memperbesar gambar dengan menggunakan pantograf
2)  Teknik kotak-kotak (Grid Technique), yaitu membuat garis kotak-kotak pada gambar aslinya, dan membuat kotak-kotak yang lebih besar pada kertas gambar sesuai dengan pembesaran yang kita kehendaki, lalu mencontoh gambar asli dengan bantuan garis kotak-kotak yang sudah dibuat tadi.
3)  Teknik Proyeksi (Projection Technique), yaitu memproyeksikan gambar pada dinding atau kertas yang ditempel di dinding lalu dijiplak. Alat proyeksinya antara lain opaque (gambar asli langsung diletakkan di meja opaque), OHP (gambar diubah dulu di transparansi), enlarger photo (gambar diubah dulu dalam bentuk klise/film negatif), proyektor slide atau proyektor film strip (gambar diubah dulu dalam bentuk klise/film positif).
Untuk gambar detail lihat BMP IDIK4403 hlm 1.28  s.d  1.30

Penutup
Media pembelajaran berupa gambar diam dapat diperoleh dengan cara : 1) menggambar sendiri, 2) memotong dan menempel, 3) menjiplak, 4) memanfaatkan gambar yang sudah ada/gambar cetak. Pembesaran gambar diam dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pantograf, teknik kotak-kotak, dan teknik proyeksi. Gambar diam merupakan media yang dipresentasikan apa adanya dan tidak memerlukan peralatan proyeksi, oleh karena itu disebut sebagai media yang tidak diproyeksikan (nonprojected media).

RUJUKAN
Denny Setiawan, dkk., Komputer dan Media Pembelajaran, Edisi 1, Universitas Terbuka.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More