Alam semesta sungguh menyimpan kekayaan hayati luar biasa. Setiap sudut kawasan di dunia ini, mempunyai keunikan flora yang nyata-nyatanya berbeda.
Apa sajakah tumbuhan yang menakjubkan itu? Mongabay Indonesia telah merangkum 10 tumbuhan unik yang pastinya akan membuat kita makin mencintai planet bumi ini dengan segala isinya.
1. Pohon Raksasa Baobab
Inilah pohon identitas negara pulau terbesar di dunia, Madagaskar. Nama Baobab umum digunakan untuk genus Adansonia yang terdiri dari delapan spesies pohon. Pohon ini juga terdapat di beberapa negara di Afrika dan Australia.
Baobab sering dijuluki pohon botol. Bukan hanya bentuknya yang memang mirip botol, tapi juga karena kemampunannya menyimpan ribuan liter air pada batangnya. Pohon ini pun memiliki masa hidup yang panjang, yaitu hingga lebih dari 1.000 tahun.
2. Pohon Darah Naga
Pohon darah naga (Dracaena Cinnabari) adalah tumbuhan endemik kepulauan Socotra di Yamana. Pohon yang pertama kali dideskripsikan oleh Isaac Bayley Balfour tahun 1882 ini berbentuk payung dengan dahannya yang banyak.
Pohon ini dinamakan darah naga karena getah merah darahnya yang keluar dari batangnya. Orang jaman dulu menggunakan getah ini sebagai obat pewarna.
3. Victoria Amazonica, Sang daun Raksasa
Inilah tanaman bunga terbesar dari keluarga Nymphaeaceae atau Water Lilies. Yang menakjubkan dari tanaman ini adalah daunnya yang lebar, hingga berdiameter 3 meter, dengan ujung ke atas sehingga tidak tumpang tindih dengan daun lain. Bagian bawahnya berduri yang berfungsi menghalangi satwa apapun untuk memakannya.
Keunikan lainnya, daun yang mengambang di atas air ini mampu menahan beban hingga 50 kg. Bunganya pun tergolong besar (diameter 40 cm), yang hanya bisa dilihat malam hari. Tanaman unik ini dapat ditemukan di cekungan Sungai Amazon, Amerika Selatan.
4. Tumbuo
Tanaman bernama latin Welwitschia mirabilis ini sangat menakjubkan. Tumbuo hanya terdiri dari dua daun, satu batang kokoh, dan akar. Itu saja! Dua daun tersebut terus tumbuh hingga menyerupai surai berbulu bagai di film alien.
Batang pohonnya tidak tumbuh ke atas, melainkan hanya mengeras yang tingginya sekitar 2 meter dengan lebar 8 meter. Diperkirakan, umurnya bisa mencapai 1.500 tahun meski hidup dalam kondisi lingkungan paling ekstrim sekalipun.
Tumbuhan yang hanya ditemukan di daerah kecil di gurun Namibia dan selatan Angola ini dapat pula bertahan lima tahun lamanya tanpa hujan. Masyarakat lokal menjuluki tumbuo dengan sebutan Onyanga, yang berarti bawang gurun.
5. Angrek Berwajah Monyet
Nama ilmiah bunga ini adalah Dracula simia. Dracula bermakna naga kecil seperti yang terlihat pada dua taji panjangnya yang menyerupai naga. Simiamerupakan istilah yang menjelaskan kalau bunga ini menyerupai seekor monyet.
Anggrek monyet ini biasanya tersembunyi di ketinggian hampir 2.000 meter di hutan tenggara Peru dan Ekuador.
6. Bunga Bibir
Tanaman ini bernama Psychotria elata. Tanaman kecil yang tumbuh di hutan tropis ini memiliki bunga yang dikenal dengan sebutan bunga bibir karena menyerupai bibir wanita bergincu merah.
Ditemukan di hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Selatan seperti Kolombia, Kosta Rika, Panama dan Ekuador, tanaman ini tampaknya telah berevolusi sehingga memiliki bentuk unik. Menariknya lagi, warna merah menggoda merupakan daya tarik utama untuk memancing kehadiran para penyerbuk seperti burung kolibri dan kupu-kupu.
7. Hydnora Africana
Hyndora Africana adalah merupakan satu tanaman paling unik di Afrika bagian selatan, tepatnya di pesisir barat Namibia, ke utara sepanjang Swaziland, Botswana, hingga Ethiopia. Bila dilihat dengan kasat mata, Hyndora Africana tak terlihat seperti sebuah tanaman. Meski demikian, bentuknya yang terbilang aneh membuat tanaman ini terlihat menakjubkan.
Bahkan, beberapa spesies dari tanaman ini mirip dengan jamur. Hydnora africana tidak tumbuh sebagai tanaman yang dapat dibudidayakan karena ketergantungan hidupnya pada tanaman inangnya. Di alam liar, ia tumbuh melalui benih yang disebarkan oleh burung dan mamalia kecil.
8. Bunga Bangkai
Bunga bangkai (Amorphophallus titanium) merupakan tumbuhan suku talas-talasan (Araceae) yang endemik Sumatera, Indonesia, sekaligus dikenal sebagai tumbuhan bunga (majemuk) terbesar di dunia.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.
Saat ini, bunga bangkai tersebar di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Uniknya, banyak pengunjung yang datang justru ingin “menikmati” baunya itu.
9. Rafflessia
Rafflesia atau bunga padma raksasa merupakan salah satu kekayaan keragaman hayati yang dijumpai di hutan tropis Indonesia. Rafflesia merupakan bunga yang dapat mengeluarkan bau busuk. Namun, masyarakat sering tertukar dengan penyebutan bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum).
Meskipun sama-sama berbau bangkai, jenis rafflesia (rafflesia spp) dan bungai bangkai raksasa merupakan jenis yang berbeda. Jika rafflesia bentuk bunganya melebar, maka bunga bangkai raksasa memiliki bunga tinggi memanjang. Jika rafflesia merupakan tumbuhan endoparasit, maka bunga bangkai merupakan tumbuhan seutuhnya yang berkembang dari umbi. Indonesia, tercatat sebagai rumah bagi 17 spesies rafflesia.
10. Pando
Sepintas, sepertinya tidak ada yang istimewa dengan pepohonan tersebut karena terlihat hanyalah pohon-pohon berukuran biasa di hutan Fishlake National Park, Utah. Namun, berkat pengujian genetik, diketahui bahwa hutan yang meliputi area seluas 46 hektar ini sebenarnya adalah organisme klonal tunggal yang tumbuh dari benih tunggal kuno. Pohon ini menyebar karena akarnya yang mampu mengirim tunas yang tumbuh menjadi apa yang terlihat seperti pohon individu.
Karena semua pohon di hutan ini (semunya sekitar 47.000 pohon) adalah bagian dari organisme yang sama, maka perilaku hutan ini juga luar biasa. Misalnya, seluruh hutan bertransisi bersamaan dari musim dingin ke musim semi dan penggunaan jaringan akar yang luas untuk mendistribusikan air dan nutrisi dari pohon-pohon yang memiliki kelebihan air ke pohon-pohon yang kekurangan.
Kondisi ini sesuai dengan nama pando yang berarti “saya menyebar”. Hutan ini diperkirakan sudah berusia 80 ribu tahun, dan secara keseluruhan diperkirakan mempunyai berat 6.600 ton, yang membuatnya menjadi organisme terberat dan tertua di muka bumi.
---
Artikel ini adalah kerjasama GNFI dengan Mongabay Indonesia