Pendahuluan
Banyak para pendidik membuat media
pembelajaran tanpa perencanaan dan hanya mengandalkan intuisinya saja, sehingga
media yang dihasilkan tidak mendukung pembelajaran, tidak menarik dan tidak
efektif.
Perencanaan pembuatan media pembelajaran
meliputi : 1) Perencanaan umum, 2) Perencanaan visual, 3) Pengaturan tata
letak.
1. Perencanaan umum
Perencanaan umum meliputi :
1) Perencanaan dan kreatifitas.
- Perencanaan menghendaki
prosedur perencanaan yang terstruktur yang membutuhkan pengorganisasian,
memperhatikan urutan yang logis, dan ingtegritas terhadap keutuhan pesan.
- Kreatifitas menghendaki alur
ide dan ekspresi yang bebas dan tak terstruktur yang dihasilkan oleh berpikir
kreatif dan mengacu pada masalah yang timbul selama pengembangan media
berlangsung.
2) Mulai dengan kegunaan atau ide yang
berhubungan dengan kebutuhan suatu kelompok siswa.
3) Memotivasi, memberi informasi atau mengajarkan
sesuatu.
- Untuk rencana memotivasi siswa
maka digunakan teknik dramatis dan menghibur sehingga mempengaruhi sikap, nilai
dan emosi siswa.
- Untuk memberi informasi maka
isi dan bentuknya bersifat umum, merupakan pendahuluan, overview, laporan atau latar belakang suatu pengetahuan yang dipresenasikan
sebelum pelajaran dimulai.
- Untuk mengajarkan sesuatu maka
isi dan bentuknya lebih sistematis, psikologis dan memperhatikan
prisnsip-prinsip belajar.
4) Mengembangkan tujuan
a) kognitif (yang berhubungan dengan pengetahuan
dan informasi)
b) afektif (yang berhubungan dengan sikap,
apresiasi dan nilai)
c) psikomotorik (yang berhubungan dengan
keterampilan)
Kegunaan
memformulasi tujuan adalah : a) menyediakan petunjuk yang jelas apa yang harus
dimuat dan ke mana arah suatu presentasi, b) sebagai acuan membuat tes agar apa
yang telah dirumuskan dapat diukur dengan tepat.
5) Mempertimbangkan audience (objek
sasaran, usia, tingkat pendidikan,
pengetahuan, keterampilan, sikap, konteks budaya, perbedaan individual)
6) Membuat outline (garis
kerangka)
7) Bekerja dalam tim (terdiri dari berbagai
keahlian)
2. Perencanaan visual
Perencanaan visual
meliputi :
1) Elemen
Elemen dalam suatu
media terdiri dari elemen visual (gambar) dan elemen verbal
(kata-kata/kalimat).
Ada 3 kategori
bentuk visual yaitu :
a) Realistik, maksudnya visualisasi menunjukkan
objek yang sebenarnya (contoh Foto dari suatu benda yang menunjukkan aslinya),
b) Analogik, maksudnya visualisasi
menunjukkan sesuatu yang lain yang mempunyai kesamaan dengan benda aslinya
(contoh Aliran air di dalam plastik yang transparan untuk memvisualisasikan
arus listrik),
c) Organisasional, maksudnya visualisasi
menunjukkan hubungan beberapa hal yang divisualkan (contoh Bagan Organisasi).
Elemen verbal
dipergunakan sebagai pelengkap elemen visual. Penggunaan elemen verbal haruslah
mempertimbangkan hal-hal sbb :
a) Bentuk huruf harus konsisten dan
harmonis dengan elemen visual,
b) Jumlah bentuk huruf tidak terlalu banyak
tetapi disesuaikan dengan elemen visualnya ( 2-4 bentuk saja). Lebih baik
menggunakan garis bawah atau cetak tebal daripada variasi huruf yang tidak
harmonis.
c) Huruf besar atau kecil sesuai dengan kaidah
bahasa yang digunakan,
d) Warna huruf hendaklah kontras dengan warna
latarnya,
e) Ukuran huruf, jarak dan spasi disesuaikan
kira-kira jarak pandang pembacanya.
Elemen tambahan
sebagai penambah daya tarik antara lain :
a) Kejutan, yaitu memberi sesuatu yang tidak
biasa misalnya warna yang tidak populer, bentuk yang tidak biasa dan lain-lain,
b) Tekstur, yaitu variasi tambahan misalnya
menempelkan objek 3 dimensi sebagai gambar elemen tertentu (contoh : kapas
sebagai pengganti awan),
c) Interaksi, yaitu sesuatu yang dapat
memancing partisipasi audiencemisalnya disediakan pertanyaan atau gambar yang boleh dipindahkan
susunannya.
2) Pola
Pola merupakan ide
penampakan keseluruhan elemen-elemen ke arah mana mata audience hendak dibawa. Penampakan ini dipengaruhi oleh setidaknya 5 hal, yaitu
:
a) Kelurusan letak elemen-elemen utama sehingga
tampak jelas hubungan masing-masing elemen.
b) Bentuk yang sudah dikenal untuk membantu
penempatan visual, seperti figur geometris berupa segitiga atau lingkaran,
huruf O atau T atau S sebagai bentuk dasar gambar, aturan tiga-tiga (yaitu
elemen-elemen disusun berdasarkan pembagian permukaan display menjadi
sepertiga-sepertiga/horizontal dan vertikal dibagi tiga bagian). (contoh gambar
lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.22 s.d 2.23).
c) Keseimbangan tata letak elemen, misalnya
untuk penyebaran elemen dalam suatu wilayah dapat digunakn model asimetris atau
keseimbangan informal. (contoh gambar lihat BMP IDIK4403, 2009, hlm 2.22
s.d 2.23).
d) Gaya disain yang disesuaikan dengan tingkat
usia dan susana audience,misalnya SD gaya disainnya bersifat populer/informal/dominan unsur
menyenangkan.
e) Warna yang kontras dan harmonis.
3. Pengaturan tata letak
Pengaturan tata
letak meliputi :
1) Kedekatan,
yaitu mendekatkan elemen-elemen yang mempunyai hubungan lebih dekat, dan
menjauhkan elemen-elemen yang memounyai hubungan tidak terlalu dekat,
2) Arah, yaitu
memberikan tanda arah pandang dari mana ke mana objek harus dilihat.
3) Konsistensi, yaitu
membuat formasi yang mantap bila display terdiri dari beberapa bagian, misalnya
letak judul, gambar utama, dan narasi jangan berubah-ubah.
Penutup
Cobalah membuat satu atau beberapa media
dengan membuat perencanaannya terlebih dahulu seperti yang telah diuraikan
diatas.
RUJUKAN
Denny Setiawan, dkk., Komputer dan Media Pembelajaran, Edisi 1, Universitas Terbuka.