Peta konsep atau peta pembelajaran adalah cara dinamik untuk
menangkap butir-butir pokok informasi yang signifikan. Mereka menggunakan
format global atau umum, yang memungkinkankan informasi ditujukan dalam cara
mirip seperti otak kita berfungsi dalam pelbagi arah secara serempak.Penelitian
yang dilakukan oleh Robert Ornstein dan lain-lain telah menunjukkan bahwa
proses berpikir adalah kombinasi kompleks kata, gambar, scenario, warna dan
bahkan suara musik. Dengan demikian, proses menyajikan dan menangkap isi
pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir.Otak
dapat dipandang sebagai hutan raya tempat puluhan ribu pohon dengan ratusan
ribu cabang besar, jutaan dahan dan miliaran ranting. Peta konsep dibuat dengan
cara yang sama seperti halnya informasi disimpan pada cabang-cabang dari tema
sentral-meskipun skalanya jauh lebih kecil. Dalam menyusun peta konsep gaya pemrosesan belahan
kiri dan belahan kanan otak dilibatkan. Ketika informasi baru diserap dengan
menggunakan peta-peta konsep, kapasitas penyimpanan meningkat pulaSesungguhnya,
bagi kebanyakan orang, gaya tradisional menuliskan gagasan secara linier, di
kertas bergaris, dengan menggunakan satu warna, monoton (biasanya biru, hitam,
atau abu-abu) adalah kebiasaan yang sudah sangat dalam tertanam.
Karenanya hal tersebut menjadi membosankan.Melatih kembali otak untuk menarik
ide-ide yang memancar dari citra dan gambaran pusat dari sebuah pembelajaran
sesungguhnya membutuhkan praktik dan kesabaran. Triknya adalah mempraktikan
keterampilan hingga menjadi bersifat otomatis.Anda akan menyaksikan bahwa peta
konsep memungkinkan Anda mencatat banyak sekali informasi dalam satu halaman
dan memperlihatkan hubungan antar berbagikonsep dan ide. Penggambaran secara
visual membantu Anda berpikir tentang suatu subyek secara global dan
memungkinkan keluwesan (fleksibilitas) pemikiran . Pada sebuah peta Anda secara
harfiah dapat melihat struktur subyek yang bersangkutan dalam cara yang
mustahil dilakukan dengan kerangka yang linear. Anda dapat melihat tema-tema terpisah
namun juga ubungan-hubungan antar tema. Pencatatan secara linear tidak dapat
menjaga kita agar tetap sadar akan kompleksitas pemikiran.
TIPS Membuat Peta Konsep
1. Mulai dengan Topik di Tengah-tengah Halaman
Awali dengan menuliskan tema pokok
di tengah-tengah halaman. Ini mendorong Anda mendefinisikan gagasan inti subyek
yang tengah Anda pelajari-titik awal pembelajaran yang efektif.Buatlah tema
pokok inti ini dengan ukuran cukup kecil sehingga Anda punya cukup ruang untuk
memperlihatkan dengan jelas sub-sub tema di sekelilingnya. Mereka dapat
dihubungkan dengan tema pokok memakai garis, seperti jari-jari roda.
2. Gunakan Kata-kata Kunci
Sasaran peta konsep adalah hanya
menangkap fakta-fakta penting yang, ketika ditinjau ulang, akan memicu ingatan
terhadap seluruh subyek pelajaran. Anda akan mendapati bahwa ini umumnya
menggunakan kata kerja dan kata benda kunci. Hal-hal lainnya adalah informasi
‘’yang diisikan di dalamnya’’ yang memasok pikiran Anda ketika ia telah
‘’disentak’’ oleh peta-peta konsep.
3. Buatlah
Cabang-cabangnya
Berpijaklah pada tema pokok Anda
keluar ke semua arah. Batasilah cabang utama antara lima dan tujuh
4. Gunakan Simbol, Warna, Kata, Gambar dan
Citra-citra lainnya
Kombinasi berbagi gaya menjadikan peta
konsep lebih mudah diingat. Untuk keragaman tambahan, variasikan ukuran kata di
peta tersebut. Tulis kata-kata atau fase-fase kunci dengan huruf capital tebal.
Batasi kata-kata seminimal mungkin. Gunakanlah symbol-simbol yang mudah
diidentifikasi-tanda kali, tanda cek, tanda seru, tanda Tanya, gambar jantung,
segitiga dan sebagainya.
5. Buatlah seperti
Bilboard
Gunakan ruang bersih putih antar
informasi sedemikian rupa sehingga kata atau gambar/citra jelas terpampang.
Buatlah ia setebal mungkin, mencengangkan, dan ‘’mudah diingat’’. Buatlah
menarik. Buatlah kata-kata yang penting lebih menonjol daripada yang lain.
6. Buatlah
berwarna-warni
Berilah penekanan pada berbagai
butir atau tema pokok dengan menggunakan warna-warna yang padu. Buat sejelas
yang Anda mau. Praktik menjadikan lebih sempurnaJangan harap Anda langsung
benar untuk pertama kali. Pada kenyataannya, alangkah lebih baik Anda
menggambar ulang peta konsep Anda. Melakukannya dua tiga kali akan membantu
Anda mengingat detail-detailnya.
7. Melakukannya
Sendiri
Anda tidak harus menjadi seorang
seniman lukis untuk dapat membuat peta konsep. Yang penting yaitu mengembangkan
gaya Anda
sendiri. Gunakan sebanyak mungkin gambar yang dapat Anda buat. Tony Buzan,
misalnya, menekankan benar kebutuhan akan penggambaran secara visual.
Tetapi, sekali lagi, tidak usah membuat lukisan yang
artistic. Jauh lebih bermakna jika Anda mengembangkan gaya personal Anda sendiri, menciptakan
peta-peta yang dapat Anda pahami dan yang akan membantu Anda mencerap informasi
ke dalam ingatan jangka panjang Anda. Coba sedikit lebih kreatif dengan setiap
peta konsep baru yang Anda gambar.