Masa sekarang atau disebut juga zaman modern, kita sudah mengenal media cetak atau mesin cetak dan banyak mengenal teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi canggih.
Reprografi dalam kegiatan perpustakaan merupakan salah satu unit kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas memenuhi kebutuhan barang cetakan untuk keperluan sehari-hari perpustakaan untuk disebarkan berupa informasi dalam bentuk barang cetakan, mempebaiki koleksi perpustakaan yang rusak dan membuat keperluan perpustakaan.
Reprografi adalah seni menghasilkan selembar atau beberapa kopi dokumen dengan menggunakan fotografi atau peralatan lainnya yang dapat memproduksi atau mereproduksi gambar visual, kata-kata, tanda, gambar dan lain-lain untuk keperluan administrasi dan perdagangan
Menurut Landau T dalam encyklopedia of Librarianship menyebutkan bahwa reprografi adalah “ the art produsing single or multiplecopies of document weter by photographic or other means” (seni menghasilkan selembar atau beberapa copi dokumen dangan menggunakan fotografi atau peralatan lainnya).
Menurut Institute of Reprographic Technology: “ can be defined as the production and reproduction of visual images for administration (dapat didefinisikan sebagai sebuah proses produksi/reproduksi gambar, visual kata-kata, tanda, gambar dan lain-lain untuk keperluan administrasi dan perdagangan).
Dalam kegiatan administrasi perpustakaan, terdapat beberapa barang cetakan yang dapat dihasilkan melalui kegiatan reprografi, antara lain: Media pengumuman persyaratan menjadi anggota, formulir pendaftaran, kartu anggota, kop surat, amplop dan lain-lain.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat serta adanya ledakan informasi literasi maka pustakawan saat ini dituntut untuk menginformsikan ledakan informasi literasi tersebut kepada masyarakat yang membutukan informasi literasi melalui berbagai media seperti: pamflet, brosur majalah, koran dan lain-lain.
Unit yang bertanggung jawab memproduksi brosur atau pamflet di perpustakaan disebut unit reprografi. Biasaanya pustakawan hanya menyerahkan naskah aslinya kepada unit reprografi dan naskah tersebut diolah menjadi barang cetakan berupa pamflet dan brosur sesuai dengan permintaan. Hal ini akan dapat menghemat waktu dan biaya dibandingkan dengan barang cetakan diberikan oleh perusahaan lain di luar perpustakaan. Selain itu unit reprografi mempunyai tugas melaksanakan pelestarian kandungan informasi bahan pustaka melalui kegiatan alih media dari bentuk tercetak menjadi bentuk lain seperti digital.
- Penny Librayanti -
Pustakawan BPAD Provinsi DKI Jakarta
Referensi:
Boediardjo, R (1995). Reprografi : PUST 2249/2 SKS. Jakarta : Universitas terbuka
Librayanti, Penny (2003). Mata Kuliah Reprografi.
Sumber : http://www.bpadjakarta.net
Referensi:
Boediardjo, R (1995). Reprografi : PUST 2249/2 SKS. Jakarta : Universitas terbuka
Librayanti, Penny (2003). Mata Kuliah Reprografi.
Sumber : http://www.bpadjakarta.net